Kamis, 14 Maret 2013


Puji sukur pada MU ya Allah
Aku tadahkan kedua tangan ini dalam hati yang bersih
Aku sujud di bawah naungan MU yang pengasih
Seuntai kata tercipta Untuk MU yang pemurah
Mungkin ini jalan yang terbaik untuk ku di masa depan
Dari sekian hari yang pernah ku lewatkan
Hari ini hari yang begitu mengesankan
Hari ini begitu pahit untuk ku rasakan
Alhamdulillah ya Allah ya Tuhan ku
Mata ini masih bisa meneteskan air mata ku
Air mata ini mungkin saksi bisu
Atas diri ini yang masih di landa pilu
Ya Allah maafkan diri ini yang hina
Yang selalu merintih disaat rindu melanda
Disaat malam sepi dan gelap gulita
Aku selalu menghadap MU untuk meminta
Ya Allah hati ini masih terasa pilu
Mulut ini belum kering untuk mengatakan rindu
Lisan ini masih mampu menyatu
Untuk mewakili isi pikuran ku
Ya Allah jika ini kasih MU
Jika ini jalan terbiak untuk ku
Biarpun rasa sesak dalam dada masih memburu
Biarpun linangan air mata ini belum juga berlalu
Aku terima dengan setulus hati
Walapun ingin ku belum juga tercapai
Walapun rindu ini belum juga terlerai
Namun Ucap kata sukur Pada Illahi
Tetap ku panjatkan atas nikmatnya
Ya Allah Ya Tuhan ku yang kuasa
Walapun mata ini masih terus berkaca
Walapun hati ini masih sebak di dada
Kasih MU yang masih ku rasa
Kuasa MU yang masih ada
Masih terlihat oleh mata hati di dalam dada
Sukur Alhamdulillah aku masih bisa merasa
Ya Allah yang memiliki sifat kasih 
Ku terima walapun diri ini masih jauh
Jauh untuk ku bertemu pada yang terkasih
Biar rasa rindu ini semakin membuncah
Tinggi bagaikan langit ke Tujuh
Akhir kata yang tak pernah hilang
Kisah hidup yang masih terbang
Hanya rindu untuknya seorang
Dia kekasih ku di negri sebrang





http://puisibimosyackti.wordpress.com/4-%E2%99%A5-cerita-dewasa/arti-kesetiaan/


Rabu, 13 Maret 2013

  • Sejarah Batik di Indonesia
       Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.

        Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda.

        Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

        Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.

        Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanahlumpur.

        Jaman MajapahitBatik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, pat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit.

        Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati, Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluara kerajaan Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli.



 http://pesonabatik.site40.net/Sejarah_Batik.html

Rabu, 06 Maret 2013









Biodata Iqbal
Nama Lengkap: Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan
Nama Panggilan: Iqbal
Tempat & Tanggal Lahir: Surabaya, 28 Desember 1999
Zodiak: Capricorn
Agama: Islam
Sekolah: SDIT Al-Muhajirin
Cita-cita: Ingin jadi Ustadz
Warna Favorit: Ungu, Putih
Twitter: @iqbaale
Fans Page: Official FanPage – Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan
Karir: Musikal Laskar Pelangi sebagai Trapani, Film layar lebar 5 Elang sebagai Rusdi


 Lirik Lagu Sandiwara Cinta
 
Aku tahu ini semua tak adil
Aku tahu ini sudah terjadi
Mau bilang apa aku pun tak sanggup
Air mata pun tak lagi mau menetes

Alasannya seringkali ku dengar
Alasannya seringkali kau ucap
Kau dengannya seakan ku tak tahu
Sandiwara apa yang telah kau lakukan kepadaku

Jujurlah sayang aku tak mengapa
Biar semua jelas telah berbeda
Jika nanti aku yang harus pergi
Ku terima walau sakit hati

Mungkin ini jalan yang engkau mau
Mungkin ini jalan yang kau inginkan
Kau dengannya seakan ku tak tahu
Sandiwara apa, ceritanya apa, aku tahu

Jujurlah sayang aku tak mengapa
Biar semua jelas telah berbeda
Jika nanti aku yang harus pergi
Ku terima walau sakit hati

Jujurlah sayang aku tak mengapa
Biar semua jelas telah berbeda
Jika nanti aku yang harus pergi
Ku terima walau sakit hati
Ku terima walau sakit hati

Senin, 04 Maret 2013

biodata bagas

Nama Lengkap: Bagas Rahman Dwi Saputra
Nama Panggilan: Bagas
Tanggal Lahir: 6 Mei 2000
Agama: Islam
Asal: Palembang
Sekolah: -Sdn 156 Palembang
-Smpn 11 Palembang
Kakak: Aditya Yudistira P
Band: Vanser Kids (keyboardist)